Sesuaikan Kebutuhan, Ini 16 Jenis Obligasi yang Wajib Diketahui Investor

Berbeda dengan saham atau pasar uang, obligasi adalah instrumen investasi yang bisa Anda temui dengan banyak jenis. Setiap jenis obligasi pun perlu dipelajari dan dipahami agar Anda selaku investor mampu menentukan pilihan yang terbaik sekaligus paling sesuai dengan tujuan investasi. Sebab, dengan jenis yang berbeda, obligasi memiliki karakteristik, keuntungan, dan risiko yang berbeda pula. 

Jenis obligasi sendiri bisa dibedakan berdasarkan dari kategorinya, seperti penerbit, kupon, waktu jatuh tempo, dan lain sebagainya. Untuk memahaminya lebih lanjut, simak 16 jenis obligasi yang penting untuk diketahui para investornya berikut ini.

Beli Obligasi Sekarang!

Jenis-Jenis Obligasi Berdasarkan Penerbit

loader

Jenis Obligasi

Berdasarkan penerbitnya, jenis obligasi bisa dibedakan menjadi 3, yaitu:

  1. Obligasi Pemerintah

    Obligasi pemerintah atau government bonds adalah surat utang resmi yang diterbitkan pemerintah Indonesia. Karena dijamin negara, obligasi jenis ini dinilai mempunyai tingkat keamanan yang terjamin terkait pembayaran pokok utang dan juga kupon bunganya. 

    Di Indonesia sendiri, pemerintah menerbitkan berbagai jenis obligasi negara, seperti ORI atau Obligasi Negara Ritel. Dalam setahun, produk obligasi yang diterbitkan pemerintah pun cukup banyak dengan karakteristik, tingkat bunga, dan tujuan pembiayaan berbeda.

  2. Obligasi Korporasi

    Jenis obligasi lain berdasarkan penerbitnya adalah obligasi korporasi atau corporate bonds. Produk ini diterbitkan perusahaan atau korporasi, termasuk BUMN, BUMD, ataupun swasta. Berbeda dengan obligasi pemerintah, obligasi korporasi mempunyai syarat dan ketentuan lebih mudah. 

    Yang perlu digarisbawahi adalah obligasi korporasi memiliki risiko gagal bayar terhadap pokok utang dan kupon bunga karena tak dijamin negara. Tapi, dengan risiko yang lebih besar tersebut, obligasi korporasi umumnya menawarkan bunga yang lebih besar dan menjanjikan, terutama jika dibandingkan dengan deposito. 

  3. Obligasi Pemerintah Daerah

    Selain itu ada obligasi pemerintah daerah yang mirip dengan obligasi pemerintah, hanya saja penerbitnya dilakukan pemerintah daerah via penawaran umum pada pasar modal. Umumnya, produk ini diterbitkan sebagai alternatif pemerintah daerah dalam merealisasikan rencana pembangunan. Untuk bisa menerbitkan obligasi ini, pemerintah daerah harus lebih dulu memenuhi syarat dari pemerintah pusat, seperti kesediaan membayar pokok serta kupon pada investor.

Jenis-Jenis Obligasi Berdasarkan Kupon

Jika melihat dari sistem kuponnya, Anda bisa menemui obligasi dengan 3 jenis, antara lain:

  1. Obligasi Tanpa Kupon

    Bisa juga disebut sebagai zero coupon bonds, obligasi jenis ini tak memberikan kupon pada para investornya secara berkala. Melainkan, investor bisa mendapatkan dana pokok investasi sekaligus keuntungannya ketika obligasi jatuh tempo.

  2. Obligasi Kupon Tetap

    Selain itu ada obligasi kupon tetap atau fixed coupon bonds, yaitu jenis obligasi yang memberikan kupon bunga dengan nilai tetap dan telah ditentukan di masa penawarannya. Dengan sistem bunga ini, investor akan mendapatkan tingkat bunga kupon yang bernilai tetap hingga jatuh tempo. 

  3. Obligasi Kupon Mengambang atau Variabel

    Berbeda dengan kupon tetap, obligasi dengan kupon mengambang atau variabel menawarkan tingkat bunga yang dapat berubah seiring waktu. Fluktuasi suku bunga ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor tertentu, seperti perubahan suku bunga dari perbankan. Tapi, biasanya jenis obligasi ini telah menetapkan suku bunga minimal sehingga imbal hasil yang diterima investor tidak akan lebih rendah dari ketetapan tersebut. 

Jenis-Jenis Obligasi Berdasarkan Perhitungan Imbal Hasil

Sesuai perhitungan keuntungan atau imbal hasilnya, obligasi bisa dibagi menjadi 2, antara lain:

  1. Obligasi Konvensional

    Obligasi konvensional adalah jenis obligasi umum yang diterbitkan pihak tertentu dan bertujuan untuk memperoleh pendanaan atau modal. Dengan membeli obligasi jenis ini, investor akan mendapat keuntungan dari bunga selama jangka waktu tertentu sesuai kesepakatannya dengan pihak penerbit obligasi. 

  2. Obligasi Syariah

    Sesuai namanya, obligasi syariah alias sukuk merupakan surat berharga di mana aktivitas jual belinya dilakukan sesuai prinsip syariah dari agama Islam. Sehingga, seluruh perhitungan, komponen, dan aktivitas yang dilakukan pada obligasi syariah tak mengandung unsur yang menyalahi aturan syariah.

Jenis-Jenis Obligasi Berdasarkan Hak Penukaran

  1. Obligasi Konversi

    Obligasi ini memungkinkan pemiliknya untuk mengonversikannya menjadi saham perusahaan penerbit dengan rasio penukaran yang telah disepakati oleh pihak-pihak terkait. Tingkat bunga obligasi ini cenderung rendah karena pemiliknya mendapat keistimewaan untuk menukarkannya menjadi saham.

  2. Obligasi Tukar

    Mirip dengan obligasi konversi, namun pemilik obligasi tukar memiliki hak untuk mengubah obligasi menjadi saham afiliasi penerbitnya, seperti saham anak perusahaan atau induk perusahaan.

  3. Obligasi Opsi Beli

    Obligasi ini memberikan hak kepada penerbit untuk membeli kembali obligasi dari investor dengan harga yang telah disepakati. Tujuan pembelian kembali ini adalah agar penerbit dapat melunasi utangnya lebih awal.

  4. Putable Bonds

    Hampir sama dengan obligasi opsi beli, namun bedanya adalah investor memiliki hak untuk mengharuskan emiten atau membuat penerbit obligasi membeli kembali surat utangnya.

Jenis-Jenis Obligasi Berdasarkan Jatuh Tempo

Berdasarkan dari waktu atau masa jatuh temponya, surat utang bisa dibagi menjadi 2, yaitu:

  1. Jangka Panjang

    Obligasi jangka panjang adalah surat utang yang memiliki waktu jatuh tempo cukup lama atau di atas 1 tahun. Sehingga, hasil investasi di produk ini tidak akan bisa dicairkan dalam waktu dekat dan perlu disesuaikan dengan kebutuhan. Tapi, pahami jika obligasi jenis ini memiliki sejumlah risiko yang perlu diperhatikan investornya, seperti risiko inflasi, kenaikan suku bunga, risiko likuiditas, dan sebagainya. 

  2. Jangka Pendek

    Sebaliknya, ada pula obligasi berjangka pendek yang biasanya hanya memiliki masa jatuh tempo paling lama 1 tahun. Dengan jangka waktu yang singkat, risiko obligasi ini cenderung lebih rendah dan menawarkan imbal hasil terbatas. Biasanya, obligasi jenis ini dipilih untuk mendiversifikasi portofolio dan meminimalkan risiko kerugian. 

Jenis-Jenis Obligasi Berdasarkan Jaminan

Terakhir, obligasi bisa dibedakan berdasarkan jaminan yang disertakan, antara lain:

  1. Secured Bonds

    Secured bonds adalah jenis obligasi yang mana pihak penerbit menyertakan jaminan berupa aset, baik milik penerbit atau pihak ketiga. Secured bonds sendiri bisa dibagi menjadi 3 jenis, yaitu mortgage bonds dengan jaminan aset properti atau gedung, collateral trust bonds dengan jaminan obligasi atau saham milik penerbit, serta equipment trust certificate dengan hasil penjualan obligasi dipakai untuk membeli aset yang kemudian dipinjamkan pada perusahaan. 

  2. Unsecured Bonds

    Merupakan kebalikan secured bonds, obligasi unsecured bonds adalah surat utang yang tak memiliki jaminan apa pun dari penerbitnya. Sehingga, investor mengandalkan kesepakatan bersama pihak penerbitnya saja. Meski begitu, obligasi jenis ini umumnya diterbitkan oleh perusahaan terpercaya dengan risiko default atau gagal bayar yang rendah sehingga mampu mendapatkan kepercayaan dari investor. 

Pelajari Jenis Obligasi agar Tak Salah Memilih Ketika Berinvestasi

Dengan beragamnya jenis obligasi yang memiliki karakteristiknya tersendiri, sebagai investor Anda perlu mempertimbangkan opsi yang terbaik sebelum memilihnya untuk berinvestasi. Dengan begitu, Anda akan lebih mampu memilih jenis obligasi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan keinginan untuk menyukseskan rencana investasi.