Tentang Reksa Dana Pendapatan Tetap

Sesuai namanya, reksa dana pendapatan adalah salah satu jenis reksa dana yang mana mayoritas alokasi dana himpunannya ditempatkan di instrumen yang mampu menghasilkan pendapatan tetap. Sebagai pihak pengelolanya, Manajer Investasi akan mengalokasikan setidaknya 80 persen modal investor pada instrumen pendapatan tetap, seperti surat utang atau obligasi dengan waktu jatuh tempo di atas 1 tahun.

Produk ini juga menjanjikan imbal hasil lebih besar ketimbang reksa dana pasar uang. Meski begitu, reksa dana pendapatan tetap juga memiliki risiko lebih tinggi dan tidak sestabil reksa dana pasar uang. Untungnya, risiko reksa dana jenis ini masih jauh lebih rendah dibanding saham sehingga cocok untuk investor moderat dengan jangka waktu investasi 1 sampai 3 tahun.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, reksa dana pendapatan tetap mengalokasikan dana yang dihimpunnya pada instrumen pendapatan tetap, seperti obligasi dengan jatuh tempo lebih dari 1 tahun. Obligasi yang dibeli bisa terbitan dari pemerintah atau korporasi dengan kriteria tertentu.

Tidak tanggung-tanggung, dana yang dialokasikan ke instrumen pendapatan tetap pada produk ini setidaknya 80 persen. Sementara untuk sisanya ditempatkan di instrumen investasi lain, seperti pasar uang.

Dengan karakteristiknya tersebut, bisa dilihat berdasarkan kacamata ekonomi jika imbal hasil dari reksa dana pendapatan tetap amat tergantung dengan suku bunga serta nilai tukar dari mata uang. Ketika suku bunga acuan pada Bank Indonesia menurun, bunga dari obligasi biasanya akan naik, pun sebaliknya. Sehingga, potensi keuntungan investasi di produk ini bisa lebih menjanjikan jika kondisi tersebut terjadi.

Dibanding dengan instrumen investasi lain, ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan oleh investor reksa dana pendapatan tetap, antara lain:

  • Risiko Masih Bisa Ditoleransi

    Memiliki komposisi portofolio yang mayoritas dana investor ditempatkan di obligasi atau surat utang dengan durasi di atas 1 tahun, reksa dana pendapatan tetap memiliki tingkat risiko menengah. Hal ini berarti risiko investasinya masih bisa ditoleransi karena tak setinggi saham.

  • Peluang Keuntungan Menjanjikan

    Dengan tingkat risiko menengah, potensi keuntungan yang dijanjikan oleh reksa dana pendapatan tetap bisa dibilang cukup menarik. Tak sekadar mengedepankan stabilitas nilai pokok investasinya, produk ini menawarkan potensi imbal hasil di masa depan. Beberapa produknya pun tetap memberi dividen sehingga membuat keuntungan yang diterima investor lebih menggiurkan.

  • Tak Terbebani Pajak

    Keunggulan lain dari investasi reksa dana pendapatan tetap adalah Anda tidak harus membayar pajak karena produk keuangan ini bukan objek pajak. Tapi, pahami jika investasi reksa dana memiliki tanggungan biaya lain yang dibebankan oleh pihak pengelolanya, khususnya setiap kali melakukan transaksi pembelian atau penjualan.

  • Bersifat Likuid

    Selain itu, investor reksa dana juga bisa lebih mudah mencairkan dana investasinya karena produk tersebut memiliki sifat likuid. Pencairan dana dari produk ini umumnya hanya membutuhkan waktu 2 sampai 7 hari bursa saja untuk sampai di rekening tujuan.

  • Terjangkau dan Butuh Modal Kecil

    Menjadi salah satu daya tarik utamanya, investasi reksa dana juga bisa dimulai dengan modal terjangkau. Bahkan, Anda bisa menanam modal di produk ini dengan nominal mulai dari 10 ribuan saja. Hal ini dikarenakan reksa dana menghimpun dari banyak investor sekaligus yang membuatnya kerap dijadikan pilihan oleh masyarakat dari hampir semua kalangan.

Tapi, di balik segudang keunggulannya, ada beberapa risiko investasi reksa dana pendapatan tetap yang perlu Anda antisipasi, yaitu:

  • Risiko Wanprestasi

    Sama halnya dengan produk reksa dana lain, reksa dana pendapatan tetap memiliki risiko wanprestasi di mana Manajer Investasi gagal dalam mengelola dana dari para kliennya. Jika hal ini terjadi, sudah pasti akan ada kerugian yang dirasakan oleh investor maupun pihak lain yang terkait.

  • Risiko Capital Loss

    Selain itu, ada pula risiko capital loss atau penurunan Nilai Aktiva Bersih alias NAB reksa dana. Sebenarnya, risiko ini bisa terjadi karena sejumlah hal, seperti penurunan ekonomi atau performa aset pada portofolio yang memang melandai. Dalam konteks pendapatan tetap, risiko ini bisa juga terjadi karena perubahan pada suku bunga acuan yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.

  • Risiko Pencairan

    Risiko yang terakhir adalah terkait pencairan dana investasi. Risiko ini bisa terjadi ketika banyak investor sebuah produk reksa dana melakukan pencairan atau penarikan dana secara masif dan bersamaan. Kondisi tersebut membuat Manajer Investasi kesulitan untuk menyiapkan dananya dan akan memicu keterlambatan proses pencairan dana ke pihak investor.

  • Tak Dijamin Pemerintah

    Reksa dana juga tak dijamin Pemerintah selayaknya produk perbankan yang terlindungi LPS atau Lembaga Penjamin Simpanan. Sehingga, ketika ada penyalahgunaan dana oleh pihak terkait, investor harus menanggung sendiri risiko tersebut dan tak ada jaminan pengembalian modal.

Agar bisa memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan risikonya, ada beberapa tips investasi reksa dana pendapatan tetap yang bisa Anda lakukan, antara lain:

  • Memiliki Tujuan Investasi

    Tips pertama yang perlu Anda ketahui sebelum berinvestasi adalah memiliki tujuan yang ingin diraih. Untuk reksa dana pendapatan tetap, produk ini idealnya dipilih oleh investor dengan tujuan investasi jangka menengah, misalnya 1 sampai 5 tahun mendatang. Jadi, jika tujuan yang ingin diraih berada dalam horizon waktu tersebut, produk ini bisa menjadi pilihan dalam rencana investasi Anda.

  • Investasi dengan Modal Tetap

    Tips yang kedua, tentukan sejak awal besaran modal investasi. Contohnya, Anda bisa mengalokasikan 10 sampai 20 persen gaji bulanan untuk investasi agar bisa menjalani aktivitas tersebut dengan optimal. Jadi, tak ada alasan melewatkan investasi karena alokasi dananya telah ditentukan lebih dulu.

  • Sesuaikan Produk dengan Kebutuhan

    Selanjutnya, sesuaikan produk reksa dana pendapatan tetap dengan kebutuhan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih produk reksa dana adalah historis performanya selama beberapa tahun ke belakang. Jika memang kinerjanya menjanjikan, artinya produk tersebut memang layak Anda masukkan pada portofolio investasi.

  • Disiplin dan Rutin Investasi

    Tips terakhir agar berhasil saat investasi reksa dana pendapatan tetap adalah selalu disiplin dan rutin menanam modal. Ya, investasi adalah aktivitas yang bisa membuahkan hasil dalam kurun waktu tertentu. Artinya, asal dilakukan dengan konsisten dan pertimbangan yang matang, investasi kemungkinan besar akan memberikan imbal hasil yang menjanjikan bagi investor. Tentunya, hal ini hanya bisa Anda lakukan ketika memiliki tujuan jelas yang ingin diraih dan menyesuaikan instrumen investasi dengan kebutuhan serta kondisi keuangan.